Archive for July, 2010



Aku terkadang bingung melihat sekelilingku, heran manatapi lingkunganku..

Orang-orang terlalu sibuk mencampuri urusan orang lain, tanpa tahu apa masalah sebenarnya..

Orang-orang yang selalu ingin dirinya yang diutamakan, padahal tak sedikitpun ia pantas untuk itu..

Orang-orang yang selalu ingin didengar, tapi tak pernah ingin mendengarkan..

Orang-orang yang sok suci didepan semua orang, padahal dirinya bergelimang dosa..

Tidakkah mereka tahu bahwa sebenarnya yang mereka lakukan tersebut salah??

Tidakkah mereka merasa bahwa ada orang lain yang terganggu karena mereka??

Tapi mereka mungkin tak akan pernah sadar, benar-benar tidak akan pernah..

Mereka hanya bisa bicara, tanpa bisa berbuat..

Yah…tapi setidaknya aku banyak belajar..

Belajar diam dari orang yang banyak bicara..

Belajar toleransi dari orang yang tidak toleran..

Belajar berbuat baik dari orang yang tidak baik..

Tapi aku tidak pernah bisa berterima kasih kepada “guru-guru” ini..

Yah…air memang tidak akan pernah menjadi botol..

Jalanku..


Dinginnya pagi takkan sedingin embunku..

Membeku dalam setiap butir yang jatuh kebumi..

Tiupan angin barat yang menerpa tubuhku,

Aku yang terendus sepi menapaki jalan ini sendiri..

Beralaskan kaki dan beratapkan langit kelabu yang mulai menghitam

Menelan setiap berkas cahaya yang masih tersisa..

Detik itu, jalanku mulai terjal berbatu,

Dan embun yang tadinya menemaniku mulai berganti hujan yang perlahan-lahan mulai jatuh di tubuhku..

Bukan apa-apa, yah….semua ini belum apa-apa..

Dan takkan berarti apa-apa jika jalan ini tak kuselesaikan..

Meski badai menerjang, hujan membasahiku, angin menerpaku,,

Semua itu memang belum apa-apa..

Tak sebanding dengan apa yang ada di penghujung jalanku nanti..

Dan mungkin masih banyak lagi yang lebih berat dari ini, dan aku tak boleh berhenti sampai disini..

Bukan hari ini, yah..memang bukan hari ini..

Ada hari dimana aku akan berhenti berjalan, hari dimana aku telah menemukan yang kucari, hari dimana aku telah sampai dipenghujung jalan ini, dan hari dimana aku menghembuskan nafas terakhirku..

Karena aku takkan berhenti jika ajal belum menjemputku..

Hitungan langkah kaki


Awan putih bergerak perlahan, membawa bulir hujan ke arah timur,

Gemerisik dedaunan tertiup angin sore, menerbangkan beberapa helai diantaranya,

Kicau burung bersahutan diantara ranting pepohonan, mengalun merdu dengan sederhana,

Air bening mengalir indah diantara sela-sela bebatuan besar, melambai dengan arusnya,

Sungguh suasana sungai yang benar-benar menawanku…

Terkadang terlihat anak-anak berlarian di tepian sungai, tertawa riang berkejaran,

Terlihat pula para ibu yang menjujung cucian yang telah selesai dicuci..

Berjalan diantara pematang sawah yang menghijau..

Tak kan kudapati tempat lain seperti disini..

Hanya berjarak beberapa langkah kaki dari sana, terdapat kehidupan yang jauh berbeda,,

Rumah beton yang menjulang tinggi..

Jalan raya yang dilalui kendaraan berbagai jenis yang lalu lalang kian kemari

Aku seperti berada diantara pembatas sebuah kehidupan sosial yang bertolak belakang..

Semuanya hanya dalam hitungan langkah kaki..

Siapa aku??


Aku hanyalah barisan huruf-huruf yang mengalir dalam setiap hentakan jari..

Aku hanyalah gabungan kata-kata yang terpaku membisu diantara sepasang mata..

Aku hanyalah baris-baris kalimat yang lahir dari pikiran penulisku..

Mungkin engkau heran kawanku, kenapa penulisku menulis tentang diriku yang bahkan tak penting ini…

Namun, untuk engkau ketahui kawan, penulisku menulisku untuk mencurahkan isi hatinya, mengungkapkan perasaannya, dan itu lebih dari cukup untuk membuatku berarti…

Karena aku juga turut menyampaikan pesan melalui diriku yang ditulis oleh penulis kepada orang yang dicintainya..

De javu


Kulewati lagi gang sempit itu..

Setelah lebih setahun yang lalu, aku kembali berada disitu..

Tak kujumpai lagi warung bobrok yang dulu kujadikan tempatku menunggu angkutan, kini tempat itu telah berganti dengan toko yang lebih baik dan besar..

Tak kujumpai lagi pohon mahoni besar di tepi jalan yang dulu kujadikan tempatku berteduh..

Yah..memang semua yang ada disini telah berubah sedemikian rupa,,

Bahkan, saat aku pertama kali melewati tempat ini, aku bahkan tidak mengenalinya..

Di gang sempit itu, aku pernah menghabiskan waktu menunggu angkutan yang akan membawaku pulang, walaupun sudah larut malam, aku masih tetap menunggu..

Di gang sempit itu aku pernah menangis sedih, tersakiti oleh kebohongan dunia ini..

Yah..tak ada sesuatu yang abadi di dunia ini..

Semuanya dapat terhenti tanpa diakhiri oleh siapapun..

Jalan tak berujung…


Aku berjalan disebuah reruntuhan usang yang telah ditinggalkan..

Menyapu debu yang berkabut dibelakangku..

Melintasi jalanan penuh kerikil dan batu..

Belum kulihat ujung dari jalan ini..

Belum kutahu akhir dari perjalanan ini..

Belum terpikirkan apa yang akan kutemui nanti..

Belum terlintas untuk menerka-nerka apakah hasilnya nanti..

Namun aku tetap berjalan, terus berjalan..

Tak akan kuberhenti hingga aku sampai ditujuan..

Aku tak peduli ujung dari jalan ini, tak peduli akhir dari perjalanan ini, tak peduli apapun hasilnya nanti..

Aku hanya ingin menyelesaikan semua ini dengan baik..

Karena aku percaya, Tuhan ada bersamaku..